Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasutri Tinggal di Gerobak Sampah Bersama Bayinya Setelah Terusir dari Indekos

Kompas.com - 03/09/2020, 19:28 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sepasang suami istri di Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa tinggal di gerobak sampah bersama bayinya usia satu bulan, setelah diusir pemilik indekos karena telat bayar 10 hari.

Dalam gerobak sampah itu, pasangan Andika Pratama (35) dan Yanti (32) bersama bayinya Muhammad Aditya Pratama ini tidur beralaskan baliho di tepi Jalan Belatuk, Samarinda.

“Satu (baliho) buat alas dalam gerobak dan satunya buat tutup bagian atas agar tak panas dan kehujanan,” ungkap Andika saat ditemui Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Kisah Sedih 5 Anak di Jombang, Ibu Diisolasi dan Ayah Telah Meninggal, Hanya Dibekali Rp 500.000

Meski begitu ketiganya sering kebasahan saat hujan, karena hanya mengandalkan baliho sebagai alat teduh.

Gerobak itu milik Andika yang bekerja sebagai pemulung.

Setiap harinya dia membawa istri dan anaknya mencari sampah plastik yang bisa dijual untuk bertahan hidup.

Namun, pada pertengahan Agustus 2020, pemilik indekos yang disewa pasangan ini di Jalan Ruhui Rahayu, mengganti gembok pintu indekos karena telat bayar.

“Pemiliknya bilang bayar dulu baru bisa masuk. Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk,” terang dia.

Baca juga: Cerita Sedih Lansia 83 Tahun Kehilangan Uang BLT Rp 1,4 Juta, Disimpan Dalam BH di Bawah Bantal

Setiap bulannya Andika membayar indekos Rp 350.000.

Namun dia belum punya uang cukup pada Agustus sehingga belum bisa bayar. Andika tinggal di indekos itu sejak Februari 2020.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com