Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan di Samarinda Sudah Sebulan Tertimbun Material Longsoran, Diduga dari Aktivitas Tambang

Kompas.com - 02/09/2020, 11:45 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sudah satu bulan timbunan material longsor yang menutup sebagian badan Jalan Patimura di Kelurahan Mangkupalas, Samarinda, Kalimantan Timur, tak kunjung dibersihkan.

Akibatnya, masyarakat yang melintas di jalan tersebut hanya menggunakan satu jalur. Sedang satu jalurnya masih tertutup timbunan tanah longsor.

Longsor yang terjadi pada Jumat (24/7/2020) diduga karena aktivitas tambang batu bara yang berada di lokasi sekitar.

Baca juga: Semua Penambang Timah yang Terkubur Longsor Ditemukan Tewas, Korban 6 Orang

Lurah Kelurahan Mangkupalas Muhammad Noor membenarkan hal tersebut. Tapi, kata dia, aktivitas tersebut sudah dilakukan sekitar 10 tahun lalu.

“Sekitar tahun 2010 pernah ada aktivitas tambang batu bara di situ. Sekarang sudah tidak ada,” ungkap dia saat dikonfirmasi, Selasa (1/9/2020).

Noor mengaku sudah berkoordinasi dengan Kecamatan Samarinda Sebrang dan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda terkait timbunan longsor itu.

“Memang daerah itu situ rawan longsor. Kalau enggak salah sudah beberapa kali kejadian. Memang kontur tanahnya di situ basah,” terang dia.

Kepala BPBD Samarinda Hendra menyebut Jalan Pattimura yang ditutup timbunan longsor merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Kaltim.

“Itu jalan provinsi. Kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR Kaltim,” tutur dia.

Baca juga: Tewaskan 3 Pekerja, Tambang yang Longsor di Grobogan Ternyata Tak Berizin

Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR PERA) Kaltim Joniansyah menyebut pihaknya sedang membersihkan timbunan material longsor.

“Hanya butuh waktu agak lama, karena material longsorannya banyak. Beberapa alat berat sudah kita turunkan. Sekarang masih proses pembersihan,” ungkap dia.

Joniansyah memprediksi jumlah material longsor mencapai 5.000 sampai 6.000 kubik.

Oleh karena itu, pihaknya secara perlahan membersihkan. Material longsoran yang menutup badan jalan diangkut menggunakan truk dan dibuang ke galian bekas tambang yang berada tak jauh dari lokasi longsor.

“Pengerjaannya malam hari biar enggak ganggu lalu lintas,” terang dia.

Selain itu, kontur tanah yang basah dan intensitas hujan juga mempengaruhi proses pembersihan timbunan longsor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com