Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Viral Ibu 1 Anak Meninggal karena Lambat Ditangani, Dianggap Probable Covid-19, Swab Negatif

Kompas.com - 29/08/2020, 16:59 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Maya Abriana Sari (26) terbaring lemah ditemani ibunya, Masnawati (48), di ruang 12 RSUD Kudungga, Sangatta, Kutai Timur, Kaltim.

Sejak semalam dia sudah muntah-muntah. Kondisi tubuhnya terus melemah.

Jelang siang harinya, Jumat (21/8/2020), ibu satu anak ini mulai susah bernapas.

“Ma, tolong panggilkan perawat, saya susah bernapas,” ucap Maya kepada ibunya yang menemaninya, seperti dikisahkan tante Maya, Sandrawani, kepada Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Pasien Covid-19 Dimakamkan Tak Sesuai Prosedur, IDI Minta Satgas Samarinda Dievaluasi

Masnawati bergegas memanggil perawat di sekitar ruangan, tetapi tidak ada.

Semalam saat meninggalkan Maya, perawat menitipkan nomor telepon yang ditempel di dinding.

Pesannya, jika ada keluhan, segera menelepon nomor tersebut.

“Ibunya (Maya) tidak bisa telepon. Saya dari tempat kerja minta bacakan nomor itu. Saya telepon sekitar 5 sampai 6 kali baru diangkat,” ungkap Sandrawani.

Lewat perbincangan telepon, Sandra mengaku sempat berdebat dengan perawat yang menerima teleponnya.

“Perawat bilang kita ini keliling, Bu. Bukan satu pasien saja. Tidak mungkin kami jaga 12 jam.”

“Iya saya tahu, saya tidak minta dijaga 12 jam, tapi ponakan saya itu lemas. Tolong itu kalium-nya rendah,” jawab Sandra.

Tak lama berselang, datanglah perawat memasang oksigen. Setelah selesai, perawat meninggalkan ruangan, Maya lemas lagi.

“Ibunya telepon lagi perawatnya,” tutur Sandra.

Di ujung telepon itu, menurut pengakuan Sandra, Masnawati mendengar keluhan suara perawat.

“Ada (perawat) bilang baru lepas APD (alat pelindung diri). Capek mau istirahat. Keluhan itu terdengar jelas oleh ibu Maya, Masnawati,” kata Sandra.

Masnawati berusaha meyakinkan anaknya untuk bertahan.

“Sabar ya, Nak, perawatnya istirahat. Di saat itu juga Maya embuskan napas terakhir sekitar jam 2 siang,” terang Sandra.

Melihat anaknya sudah tak bernyawa, Masnawati berteriak minta tolong dalam ruang itu dengan suara keras.

Dia keluar dari ruangan, beda dua ruang dari ruangan Maya, seorang pasien positif Covid-19 meminta Masnawati jangan mendekat. Dirinya positif Covid-19.

Masnawati kembali masuk ke ruang tempat terbaring jenazah anaknya. Dia mendengar suara pekikan dari luar.

“Bapak yang Covid-19 itu juga teriak sambil tendang sesuatu. Itu ada manusia minta tolong, bukan binatang,” cerita Sandra dari pengakuan Masnawati.

Setelah hampir 30 menit kemudian perawat datang ke ruang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com