SAMARINDA, KOMPAS.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda kekurangan cairan disinfektan juga alat penyemprot untuk pengendalian virus corona.
Plt Kepala BPBD Samarinda Hendra mengaku memakai uang pribadinya membeli cairan disinfektan.
"Kami beli pakai duit pribadi. Nanti diganti duitnya sama Pemkot," ungkap Hendra saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/3/2020).
Baca juga: Resepsi Pernikahan Putrinya Ditunda, Wawali Samarinda Minta Maaf kepada 50.000 Undangan
Saat ini Pemerintah Kota Samarinda belum bisa mengeluarkan dana untuk pengadaan barang penyemprot dan cairan disinfektan karena belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Tapi kita sedang susun Rencana Anggaran Belanja (RAB). Setelah itu ditetapkan KLB," terang Hendra.
Barang yang dibeli dengan dana pribadi Hendra di antaranya cairan disinfektan, alat penyemprot, hingga kebutuhan lain untuk penyemprotan.
"Soal besaran dana saya tidak mau buka. Pokoknya jutaan," katanya.
Baca juga: Konsumsi untuk 50.000 Undangan Resepsi Pernikahan Putri Wawali Samarinda Dibagikan ke Panti Jompo
Hendra memastikan penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penyebaran virus corona tetap berjalan meski dalam kondisi dana yang kurang.