SAMARINDA, KOMPAS.com - Polisi memeriksa lima tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Samarinda, terkait tewasnya seorang tahanan lapas bernama Achmad Syukur (34), Selasa (11/2/2020).
Keluarga membuat laporan bahwa Achmad tewas tak wajar dengan luka memar di tubuhnya.
Pantauan awak media, lima warga lapas dengan tangan terborgol digiring keluar lapas menuju mobil tahanan polisi, Rabu (12/2/2020) sore.
Mereka dibawa ke ke Mapolresta Samarinda.
Baca juga: Napi Lapas Kelas IIA Samarinda Tewas, Pihak Keluarga Duga Dianiaya
Kapolres Samarinda Kombes Pol Arief Budiman mengatakan, pihaknya belum menahan siapapun atas kasus tersebut.
Masih dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi baik dari napi maupun petugas lapas.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa kamera CCTV.
"Informasi dari tim medis lapas, yang bersangkutan (Achmad) memang sakit. Selain itu, ada informasi yang bersangkutan juga tak suka bergaul dengan warga napi lain. Tapi, yang lebih memastikan lagi hasil otopsi," ungkap Arief saat ditemui awak media di Mapolresta Samarinda, Rabu.
Dari hasil pemeriksaan, kamera CCTV tidak langsung menyorot ke blok-blok kamar.
"Karena itu kami terus lakukan pemeriksaan. Sudah di atas lima orang kami periksa dari napi sampai petugas lapas," jelasnya.
Jenazah diotopsi
Di RSUD Abdul Wahab Syahranie, tim dokter forensik mengotopsi jenazah Syukur.
Otopsi dilakukan dari pukul 11.00 WITA hingga 14.00 WITA.
Tim dokter forensik mengambil organ dalam paru dan ginjal untuk uji laboratorium.
Dokter Forensik Kristina Uli Gultom mengatakan, dua organ tubuh tersebut akan diuji untuk mengetahui penyebab kematian Achmad.