Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Dipukul 6 Bulan Sebelum Tewas, Ini 4 Fakta di Balik Misteri Kematian Napi Samarinda

Kompas.com - 12/02/2020, 12:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang narapidana (napi) narkotika Lapas Samarinda bernama Achmad Syuku (34) meninggal dunia pada Selasa (11/2/2020) subuh.

Achmad sempat dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Syahranie. Namun, nyawanya tak tertolong.

Keluarga menduga Achmad menjadi korban penganiayaan di Lapas.

Sedangkan, menurut keterangan Kepala Lapas Klas II A Samarinda, Ahmad meninggal lantaran gangguan ginjal.

Baca juga: Kangen Ingin Hubungi Keluarga, Napi Gunakan Kurir Selundupkan Ponsel ke Lapas Tegal

1. Luka memar

Ilustrasi memarshutterstock Ilustrasi memar
Kakak kandung Achmad, Sugiyanto mengemukakan, saat dibawa ke rumah sakit, ia sempat mengunjungi adiknya.

"Saya sempat jenguk dia (Achmad) di RSUD AWS. Dia minta badannya dimiringkan karena bagian belakang sakit. Dia juga bilang perutnya bengkak," ungkap Sugianto.

Setelah jenazah Achmad dibawa pulang, keluarga menemukan luka memar pada tubuh Ahmad.

Mereka pun meminta jenazah Achmad diotopsi.

"Waktu kami miringkan badannya baru kami tahu ada luka memar," ucap dia.

Memar merah kehitaman tersebut berada di bagian pinggang atas, dari sisi kiri melebar ke sisi kanan hingga ke bagian dada bawah sebelah kanan.

Tak hanya itu, memar juga ditemukan di bagian dada kanan punggung kiri berbentuk garis membelah dengan warna kemerahan.

Keluarga juga menemukan luka lecet di perut dan paha kanan Achmad.

Baca juga: Ini Motif Tewasnya Napi yang Dianiaya Teman Sekamarnya di Lapas Banceuy Bandung

2. Mengaku pernah dipukul

Ilustrasi perkelahian Ilustrasi perkelahian
Enam bulan sebelum tewas, Achmad diketahui bercerita kepada istrinya mengenai penganiayaan.

Achmad mengaku pernah dipukul oleh sesama rekan napi dan petugas Lapas.

Sugiyanto mengatakan, pengakuan itu disampaikan istri Achmad kepadanya enam bulan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com