SAMARINDA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berencana membeli alat penyedot sampah buatan Belanda untuk mengatasi masalah banjir di Samarinda.
Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi telah memerintahkan Dinas PUPR Kaltim terkait rencana tersebut. Menurut Hadi, alat tersebut pernah uji coba di Jakarta dan efektif.
"Minimal kita beli dua unit," kata Hadi Mulyadi kepada awak media, Rabu (16/1/2020) di Samarinda.
Baca juga: Samarinda Banjir, Dana Tanggap Darurat Rp 3 M Tak Bisa Cair, Ini Sebabnya
Alat penyedot sampah yang dimaksud Hadi adalah Interceptor 001 buatan Boyan Slat dari Belanda. Penyedot sampah ini berbentuk kapal.
Alat ini diluncurkan di Rotterdam, Belanda, dan pernah beroperasi di Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Mei 2019.
Interceptor 001 menyedot sampah dengan dua tali penjaring yang diarahkan ke conveyor belt. Sampah itu kemudian dimasukkan ke kontainer yang tersedia.
Kebutuhan alat tersebut menurut Hadi penting dimiliki oleh Pemprov Kaltim untuk menyedot sampah yang ada di Sungai Karang Mumus.
Baca juga: Dua Hari Mengungsi, Korban Banjir Samarinda Mengaku Belum Dapat Bantuan
Sungai yang membelah kota Samarinda, kini juga jadi drainase induk kota.