Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Adat Paser dan PPU di Ibu Kota Negara Minta Bertemu Presiden

Kompas.com - 30/11/2019, 18:23 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Lembaga Adat Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) meminta bertemu Presiden Joko Widodo seiring penetapan ibu kota negara ke Kabupaten PPU dan Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Keinginan bertemu Jokowi untuk menyampaikan aspirasi lembaga adat di wilayah tersebut.

Ketua Lembaga Adat Paser PPU Musa mengatakan, sejak PPU ditetapkan sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara, pihaknya belum pernah diundang secara khusus membicarakan soal itu.

"Karena itu penting bagi lembaga adat diundang ke istana," kata Musa saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

Baca juga: Ibu Kota Negara Pindah, Pangkalan Militer Bakal Pindah ke Penajam Paser Utara

Musa mengatakan, lembaga masyarakat adat Paser ini sendiri memiliki kekhasan, baik dari garis keturunan, tata nilai, spritualitas, pengelolaan sumber daya alam dan lain-lain. Ini berbeda dengan komunitas lain di Kalimantan Timur dan di Indonesia.

Adapun persoalan utama yang sering dihadapi oleh masyarakat adat Paser saat ini adalah konflik tenurial kehutanan dan wilayah adat yang tak kunjung ada penyelesaian.

Selain itu, persoalan politik, pendidikan, infrastruktur, ketenagakerjaan juga selalu menjadi agenda perjuangan masyarakat adat Paser.

“Itu yang ingin (kami) sampaikan (pada) Bapak Presiden Jokowi,” tuturnya.

Musa menjelaskan, Suku Paser adalah suku yang mendiami sepanjang tenggara pulau Kalimantan yang kini telah terindentifikasi ada 12 sub suku.

Tak hanya itu, Musa juga mengatakan lembaga adat sudah menyiapkan delapan rekomendasi yang akan disampaikan ke Jokowi jika diundang ke istana.

Baca juga: Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim, Lembaga Adat Usulkan 8 Rekomendasi

Delapan rekomendasi tersebut dihasilkan kongres lembaga adat Paser PPU pada Minggu 1 September 2019 yang dihadiri masyarakat adat Paser dari tiga wilayah administratif yakni Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Balikpapan, serta lintas organisasi masyarakat.

Secara umum, 8 rekomendasi itu meliputi regulasi perlindungan terhadap lembaga adat, pemetaan wilayah adat, penyelesaian sengketa agraria, partisipasi masyarakat adat dalam kebijakan ibu kota negara, mengakomodasi kearifan lokal, dan bidang ketenagakerjaan.

Musa menambahkan, penetapan Kaltim sebagai ibu kota negara merupakan kabar baik. Namun, di sisi lain juga merupakan kekhawatiran yang besar dari masyarakat adat itu sendiri, mengingat ibu kota negara bisa menjadi ancaman juga tantangan atas eksistensi dan keberadaan masyarakat adat Paser.

Oleh karena itu, secara prinsip masyarakat di PPU tidak menginginkan kehilangan ornamen dan identitas suku daerah sebagai pemangku adat di wilayah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com