Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Siswa SD Filial yang Berseragam Lusuh dan Gedung Sekolah Rusak

Kompas.com - 20/11/2019, 21:11 WIB
Zakarias Demon Daton,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Kondisi bangunan SD Filial 04 Samarinda Utara di Kampung Berambai, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memprihatinkan.

Dinding bangunan, pondasi belakang dan lantai di dalam ruangan retak-retak. Ubin terkelupas dari susunan.

Kursi dan meja dibuat dari kayu seadanya. Gedung sekolah hanya satu disekat menjadi tiga ruang. Satu ruang guru dan dua ruang kelas untuk belajar siswa.

Tak ada toilet siswa. Satu toilet hanya tersedia di dalam ruang guru.

Ruangan tampak kumuh dan kotor. Tak hanya bangunan, wajah murid SD juga lusuh. Begitu juga dengan seragam sekolah mereka.

Fajri, salah satunya. Murid kelas I ini mengenakan seragam lusuh membalut tubuhnya. Celana pun kotor dan sepatunya tampak robek.

Baca juga: Kisah Fajri dan Seragam Lusuh, Nasib Pilu Siswa SD Filial di Perbatasan

Baju putih kumal kekuningan-kuningan. Dari 17 murid yang belajar di SD ini sebagian besar tak bersepatu. Mereka menggunakan sandal jepit.

Sejak 25 tahun berdiri, sekolah ini tak berubah banyak. Tak ada renovasi. Setiap tahunnya jumlah siswa terus menurun.

Dalam sejarahnya, sekolah ini pernah mencatat jumlah siswa terbanyak, yakni 30 orang. Setelah itu, jumlah siswa terus menurun hingga tahun ini hanya ada 17 orang dengan dua guru.

Siswa tiga kelas digabung dalam satu ruang. Menerima pelajaran di jam yang sama dari satu guru.

Dua guru yang mengabdi di sekolah ini adalah Bertha dan Herpina.

Tugas Bertha mengajar kelas I, II ,dan III. Sedang Herpina mengajar kelas IV, V dan VI.

Sejak pertama mengajar, Bertha digaji Rp 150.000 dan hingga kini jadi Rp 800.000 per bulan. Kini Bertha sudah mengabdi 10 tahun sejak 2009. Setiap hari dia jalan kaki menuju sekolah sejauh dua kilometer dari rumahnya.

Sedang Herpina awal masuk tahun 2015 dan memperoleh gaji Rp 400.000 bulan. Kini naik jadi Rp 700.000. Di sekolah ini setiap hari dua guru ini yang mengajar.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, Pemkot Samarinda tak bisa memperbaiki sekolah tersebut karena masuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com