Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Motif Pemuda Ini Hamili Adik Kandungnya yang Masih Sekolah

Kompas.com - 08/10/2019, 15:52 WIB
Khairina

Editor

SAMARINDA, KOMPAS.com- B (19), warga Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur hamil lima bulan.

Gadis yang berstatus pelajar kelas III di salah satu SMA di Kutai Timur ini mual-mual di sekolah. 

Saat ditanya guru, B beralasan sakit kista. Alasan yang sama juga disampaikan B ke tetangga dan orangtua. Selama ini, B jarang keluar rumah.

Tetapi, para tetangga menaruh curiga. Ibu RT dan tetangga mendekati B lalu membujuk. B masih beralasan sakit.

Tak percaya, Ibu RT membawa B ke rumah sakit. Setelah dicek, gadis itu ternyata hamil.

Akhirnya B terbuka, dia dihamili oleh kakak kandung.

Baca juga: Ancam Tak Biayai Sekolah, Kakak Hamili Adik Kandung

Ibu RT membawa Bunga ke Polres Kutai Timur dan membuat laporan polisi nomor LP/119/X/2019/Kaltim/Res Kutim.

Hasil penyelidikan polisi, korban mengaku sering di-bully di sekolah oleh temannya. Saat pulang, ia sering curhat ke kakak kandungnya, sebut saja Romi (23).

Curhatan itu berujung pada ajakan berhubungan badan.

"Dia (B) sering curhat ke kakaknya. Karena curhatan itu secara terus-menerus, kakaknya mengajak berhubungan badan. Itu asal muasalnya," ungkap Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Ferry Putra Samodra saat dikonfirmasi, Selasa (8/10/2019).

Awalnya, B dipaksa Romi melakukan hubungan intim. Jika permintaan ditolak, Romi tak membiayai sekolah B.

Berawal dari paksaan, lama kelamaan keduanya saling suka layaknya suami istri. Hubungan itu dilakukan berkali-kali sejak 2018. Mereka melakukannya terakhir kali pada September 2019.

Baca juga: Fakta Kasus AA Hamili Adik Kandungnya, Keluarga Mengungsi hingga Awal Kecurigaan Warga

Ferry mengatakan, B memiliki sembilan bersaudara. Romi adalah kakak pertama dari B.

Selama ini, orangtua B tinggal terpisah bersama anak-anak tetapi rumah bersebelahan.

"Hubungan badan dilakukan di rumah yang mereka (B, Romi, dan adik-adiknya) tinggal," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com