Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kepung Kota Samarinda, Jenazah Dibawa Menggunakan Perahu Karet

Kompas.com - 09/06/2019, 21:01 WIB
Rachmawati

Editor

SAMARINDA, KOMPAS.com - Banjir di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur yang telah memutus arus lalu lintas sejak Sabtu (8/6) malam hingga Minggu (9/6/2019) pagi ini, menyimpan duka mendalam bagi dua keluarga yang tinggal di Jalan Batu Cermin, Kelurahan Sempaja Utara, Samarinda.

Banjir yang menggenangi jalan hingga memasuki gang dan jalan kecil membuat dua wanita yang meninggal dunia tidak dapat disemayamkan terlebih dahulu ke rumah duka sebelum dimakamkan karena banjir yang merendam rumah mereka.

Bahkan jenazah keduanya terhambat untuk dipulangkan dan harus meminta bantuan Basarnas  agar dapat melewati genangan menuju Masjid Nurul Taqwa, Jalan Batu Cermin, Sempaja Utara, Samarinda untuk disemayamkan  keluarga masing-masing.

Baca juga: 10.300 Jiwa Terdampak Luapan Banjir di Kota Samarinda

Salah satu jenazah adalah almarhumah Herlina (32), warga Batu Cermin, Gang Unggul yang meninggal dunia di RS Samarinda Medical Centre setelah mengalami pendarahan seusai melahirkan.

Abdul Ghofur, suami almarhumah Herlina dari menuturkan setelah dinyatakan meninggal oleh dokter, jenazah sang istri akan langsung dibawa pulang ke rumah mereka.

Namun karena kondisi banjir disertai arus yang deras dan dalam mobil ambulans yang membawa jenazah tak dapat lewat.

"Istri saya meninggal malam tadi, setelah melahirkan anak kami dengan cara caesar. Tapi selesai melahirkan, ternyata mengalami pendarahan hebat dan tidak dapat tertolong. Niatnya kami langsung  bawa pulang tapi ternyata di jalan banjirnya dalam. Apalagi menuju rumah arusnya  deras, jadi tidak bisa lewat," tutur Abdul Ghofur, Minggu (9/6/2019).

Ghofur diselimuti rasa duka mendalam setelah meninggalnya sang istri, ditambah lagi jenazah istri terlambat dimakamkan. Namun demikian, ia bersyukur karena bayi mungilnya selamat.

"Alhamdulillah anak kami selamat," ucapnya singkat.

Selain keluarga Abdul Ghofur, pada waktu yang sama, seorang wanita lansia bernama Asmah (70) yang juga seorang warga Batu Cermin, Sempaja Utara, Samarinda juga dikabarkan meninggal akibat mengidap penyakit anemia setelah dirawat di rumah sakit terdekat.

Rokhaya anak dari almarhumah Asmah mengatakan bahwa ibunya telah menghembuskan nafas terakhir pada Minggu pagi dan rencananya akan disemayamkan di kediamannya di Jalan Batu Cermin.

Namun senasib dengan keluarga Abdul Ghofur, jenazah ibunya juga terhambat akibat banjir yang melanda wilayah di rumah duka.

"Tadi pagi niatnya mau disemayamkan di rumah tapi di dalam rumah banjir hanya sampai mata kaki. Namun  di luar rumah sampai dada jadi tidak mungkin bisa dibawa ke dalam rumah," jelas Rokhaya.

Baca juga: Jalur Trans Sulawesi Tergenang Banjir, Arus Balik Perparah Kemacetan

Beruntung dalam kondisi menunggu banjir yang tak kunjung surut, kedua keluarga tersebut mendapat pertolongan dari Basarnas  menggunakan perahu karet untuk disemayamkan di masjid didekat rumah mereka dan kemudian dimakamkan di kuburan Muslim yang tak  terdampak banjir di Jalan Batu Cermin, Sempaja Utara, Samarinda.

"Dapat bantuan tadi dari Basarnas, pakai perahu karet. Jadi jenazah bisa dibawa ke masjid dekat rumah yang tidak terendam banjir untuk disemayamkan, di shalatkan lalu dimakamkan di kuburan Muslim di belakang Masjid Nurul Taqwa Jalan Batu Cermin," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Jenazah Wanita Terlambat Dimakamkan Akibat Banjir Mengepung Kota Samarinda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com