Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.300 Jiwa Terdampak Luapan Banjir di Kota Samarinda

Kompas.com - 09/06/2019, 20:30 WIB
Rachmawati

Editor

SAMARINDA, KOMPAS.com - Daerah terdampak banjir di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur makin meluas. Pemkot Samarinda mencatat daerah yang sebelumnya tak terkena banjir, pada Minggu (9/6/2019) hari ini ikut terdampak.

Tercatat ada 10.300 jiwa terdampak luapan air di Kota Samarinda.

Sehari sebelumnya, banjir hanya terjadi di Kecamatan Samarinda Utara, persisnya di kawasan Perumahan Bengkuring, Griya Mukti dan Gunung Lingai.

Baca juga: Jalur Trans Sulawesi Tergenang Banjir, Arus Balik Perparah Kemacetan

Kepala Bidang, Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencananya Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Ifran menjelaskan banjir sudah menggenangi kawasan Samarinda Ulu, Ilir dan Sungai Pinang.

"Paling parah memang Samarinda Utara," kata Ifran, seusai rapat tanggap darurat banjir bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kantor Satpol PP Samarinda, Minggu (9/6/2019).

Ifran menjelaskan, daerah Samarinda Ulu, Ilir dan Sungai Pinang merupakan areal terdampak lintasan air banjir sehingga bakal cepat surut.

Buktinya, hingga pertengahan hari tadi, kendaraan bermotor sudah bisa melintas.

Adapun daerah yang diprediksi bakal lama tergenang banjir karena daerahnya rendah adalah kawasan Gunung Lingai dan Bengkuring.

Ketinggian banjir di dua lokasi itu bervariasi, antara 25-75 cm.

"Banjir di Bengkuring cendrung lambat turunnya. Tadi, cuma turun 1-2 cm," ujar Sekertaris BPBD Samarinda, Hendra AH di kesempatan yang sama.

Baca juga: Tiga hari Terendam Banjir, Warga di Luwu Kesulitan Air Bersih

Sekertaris Pemkot Samarinda, Sugeng Chairuddin menambahkan, sebanyak 10.300 warga yang terdampak dan  terbagi dalam beberapa kawasan.

Di Bengkuring terdiri dari 15 RT, 700 Kepala Keluarga yang totalnya 2,300 jiwa, Perum Griya Mukti, 12 RT, dan 6 ribu jiwa. Di Gunung Lingai, 2 ribu jiwa.

Dari hasil koordinasi sementara, ia  klaim penyebab banjir yang meluas kali ini dikarenakan tiga sebab.

Pertama, level Sungai Mahakam yang naik karena Hulu Mahakam hujan. Kedua, pasang air laut dan curah hujan yang tinggi. "Tabrakan tiga faktor ini, yang menyebabkan banjir parah," kata Sugeng.

Diketahui, hujan turun sejak, Minggu (9/6/2019) dini hari mulai pukul 02.40 hingga pukul 09.00 Wita  pagi. Data Balai Wilayah Sungai Kalimantan III mencatat curah hujan cukup tinggi. Hal ini terpantau di beberapa pos curah hujan.

Di Pos Pantau Curah Hujan Temindung, curah hujan mencapai 55 mm, APT Pranoto, 75 mm, Sei Siring 75 mm, tanah merah, 140 mm dan Lempake, 73 mm.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kian Meluas, 10.300 Jiwa Terdampak Luapan Banjir di Samarinda, Ini Daerah Paling Parah,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com