Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dayak Ancam Golput Pilgub Kaltim

Kompas.com - 16/02/2008, 22:59 WIB

 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Dani Julius

 

SAMARINDA - Warga suku Dayak akan bersikap tidak memberikan suara alias golput dalam pemilihan kepala daerah Kalimantan Timur pada 26 Mei mendatang, jika dipastikan tidak ada satu pun bakal calon kepala daerah beretnis Dayak yang bisa maju ke pilkada.

Jumlah warga Dayak di Kaltim diperkirakan mencapai 30 persen atau sekitar 700.000 orang, mereka bakal tidak ikut mencoblos dalam Pilkada 2008 mendatang.  Ada lima perwakilan pengurus etnis Dayak, Sabtu (16/2) ke Tribun Kaltim, menyampaikan sikap menghadapi Pilgub Kaltim 2008.

Mereka adalah Panglima Komando Pertahanan Adat Dayak Kaltim Yulianus Henock, SH, MBA, Ketum LPPDKT dan Cendikiawan Dayak Kaltim, Niki Ukab, Perwakilan dari Pemuda PDKT dan Gerakan Pemuda Pembangunan Perbatasan (GPPP), Taman Jalung, dan Komandan Resort KPAD Samarinda, Minggusri.

Begitu pula dengan Ketua Gepak (Gerakan Pemuda Asli Kalimantan) dan Pemuda PDKT (Persekutuan Dayak Kalimantan Tiimur), Abraham Ingan, menyuarakan ini ketika dihubungi lewat telepon.  

Yulianus menyatakan suara warga Dayak hanya diberikan kepada partai yang mengusung bakal cagub beretnis Dayak, "Bila tidak ada calon dari etnis Dayak di partai-partai yang mengusung cagub, kami akan serukan kepada seluruh konstituen Dayak untuk tidak ikut pilkada. Kita tidak memilih. Jadi jelas sikap kami!" tutur Yulianus.

Yulianus menyebut nama-nama bakal calon gubernur yang berguguran saat melamar ke partai- partai. Dia menyayangkan tidak ada alasan jelas dibalik bergugurannya para bakal cagub itu. Partai-partai besar, seperti Golkar pun, menyikirkan nama-nama mereka. Sekadar diketahui, nama-nama bakal cagub yang beberapa waktu ini bermunculan seperti Plt Gubernur Kaltim, Yurnalis Ngayoh. Nama-nama mereka kalah populer dibanding bakal cagub lain.

Bahkan nama Ngayoh dikawatirkan bakal terkubur. "Kita sudah tak berharap lagi dari Golkar. Kita tinggal menunggu PDIP saja," tutur Yulianus.

Cendikia Dayak Kaltim, Aikul Palit, mengungkap di banyak daerah putera daerah selalu ikut serta memimpin daerahnya. "Tetapi Kaltim sebaliknya. Nama-nama beretnis Dayak justru lambat laun kian tenggelam. Papua saja dipimpin warga Papua," tutur Aikul.

Warga Dayak, tutur Aikul, selama ini cuma menanti. Mereka berharap ada niat baik partai politik mengikutsertakan bakal cagub beretnis Dayak. Kenyataannya, kebanyakan partai dinilai lebih melirik uang dari cagub ketimbang faktor-faktor kondusifitas daerah. "Tidak ada kejelasan. Banyak calon dari Dayak justru berguguran. Padahal banyak yang bersih dan tak terjerat hukum. Apa karena tidak ada uang lantas harus gugur," tutur Aikul. (dst)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com