SAMARINDA, KOMPAS.com – Sunarto resah saat melihat sebagian warganya tidak mendapat paket sembako dari pemerintah.
Padahal, menurut Ketua RT 34 Kelurahan Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur ini, banyak warga di lingkungannya hidup kesusahan di tengah wabah Covid-19.
“Bantuan dari pemerintah tidak mencukupi. Bahkan tidak merata. Sementara, masih banyak warga lain yang memerlukan bantuan sembako,” ungkap Sunarto kepada Kompas.com di Samarinda, Rabu (20/5/2020).
Baca juga: Kisah Polisi di Perbatasan, Beli 20 Paket Sembako untuk Warga Pakai Gaji Pertama
Sejak itu, muncul ide menghubungkan masyarakat memiliki kelebihan dengan warga yang kekurangan. Ide itu diterjemahkan jadi sembako gantung.
Sunarto mulai mengumpulkan beberapa warga lain di RT 34 dan mendirikan tiang tempat gantungan sembako pada, Kamis (17/5/2020).
“Bagi warga yang mampu silahkan gantung apa saja (sembako) di tiang ini. Bagi yang kekurangan, silahkan ambil sesuai kebutuhan, bagi siapa saja di seluruh Kota Samarinda. Tidak ada batasan, mau miskin atau kaya,” terang dia.
Sejak itu antusias masyarakat saling membantu terjalin baik. Dalam sehari, kurang lebih ada 100 bungkus sembako yang dibungkus dalam kantong plastik dan digantung di tiang itu.
Baca juga: Pura-pura Jadi Pemulung untuk Dapat Sembako, 3 Warga Diamankan
Mulai dari telur ayam, minyak goreng, gula, mie instan, sayuran dan lainnya. Warga secara sukarela menyumbang.
“Dalam sehari bisa 100 bungkus yang kita gantung, habis diambil orang. Ada yang dari warga sini, ada pula yang melintas dan mengambil,” terangnya.