Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Korban Menduga Diculik, Bocah 4 Tahun Hilang Dua Pekan Belum Ditemukan

Kompas.com - 06/12/2019, 17:28 WIB
Zakarias Demon Daton,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Hari ini genap dua pekan atau 14 hari hilangnya bocah empat tahun di Samarinda, Kalimantan Timur. Bocah itu hingga kini tak kunjung ditemukan.

Bocah bernama Yusuf Ahmad Ghazali adalah murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal berlamat di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Samarinda.

Yusuf menghilang saat sedang bermain dengan enam bocah lain dalam kelas, pada Jumat (22/11/2019) pekan lalu.

Berbagai upaya pencarian dilakukan polisi dan keluarga namun belum juga membuahkan hasil.

Baca juga: Bocah SD Tewas Terpeleset ke Parit Saat Banjir di Samarinda

Ayah korban, Bambang Sulisto (37) masih berharap anaknya ditemukan dalam kondisi sehat.

Selama dua pekan pihak keluarga melakukan pencarian melalui kerabat keluarga, teman, pun pencarian melalui media sosial.

"Kami sebar lewat media sosial. Kami terus cari. Berharap ditemukan dalam kondisi sehat," kata dia lirih, Jumat (6/12/2019).

Bambang mengatakan, pihak keluarga tetap menunggu hasil penyelidikan polisi.

"Kami Koordinasi terus. Kadang saya telpon tanya polisi. Kadang polisi yang telpon saya lapor perkembangan. Komunikasinya dalam proses pencarian," kata Bambang.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Mohammad Ridwan mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan pencarian.

Sejumlah saksi sudah diperiksa namun belum ada petunjuk.

"Kami masih lakukan pencarian. Kalau ada petunjuk baru segera kami infokan," kata Ridwan.

Soal dugaan penculikan, Ridwan belum bisa menyimpulkan karena minim bukti.

Karena itu, dalam dekat pihaknya akan mengeluarkan daftar orang hilang diumumkan ke publik agar segera ada petunjuk baru.

Selain dugaan culik, ada dugaan Yusuf hilang terbawa banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com