Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib SD Filial di Samarinda, Berdiri Dikepung Tambang Batu Bara

Kompas.com - 13/11/2019, 05:55 WIB
Zakarias Demon Daton,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Dua perempuan berpakaian coklat sibuk memeriksa tumpukan kertas di atas meja kerjanya saat Kompas.com menyambangi ke ruangannya, Selasa (12/11/2019).

Keduanya langsung tersenyum dan mempersilahkan masuk.

Di ruang mini berukuran 4X5 ini adalah ruang guru bagi Herpina (24) dan Berta Bua'dera (56) bekerja.

Berlokasi di SD Filial 004 Samarinda Utara, di Kampung Berambai, Kelurahan Sempaja Utara, Samarinda Utara.

Baca juga: Izin Tambang Batu Bara Mengitari Lokasi Ibu Kota Negara

Kampung kecil itu tepat di batas kota. Bersisian dengan Desa Bangun Rejo (L3), Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar).

Menuju sekolah ini perlu waktu sekitar 45 menit dari Samarinda melewati Desa Bangun Rejo (L3) Kukar.

Jalan masuk menuju SD ini melintasi jalan aspal dan semenisasi yang terputus. Dilanjut jalan tanah agregrat batu, menanjak dan menuruni bukit.

Jarak dari Bangun Rejo menuju SD ini kurang lebih 8 kilometer. Jika cuaca hujan jalan becek dan berlumpur.

Baca juga: Protes, Warga Gelar Upacara di Tepi Lubang Bekas Tambang Batu Bara

Saat melintas jalur ini, kiri kanan tampak gundukan bukit akibat dikeruk eksavator. Lalu lintas dump truck mengangkut emas hitam terpantau jelas.

Beberapa unit eksavator sedang menggaruk, sebagian lain terparkir ditepi jalan. Sepanjang jalan masuk galian tambang batu bara nyaris mengepung sekolah dan Kampung Berambai.

Saat Kompas.com menyambangi sekolah ini terparkir satu unit eksavator persis di depan sekolah.

Tumpukan batu bara di depan sekolah pun masih membekas. Sisa-sisa batu hitam masih terlihat.

Baca juga: 4 Fakta Baru Gedung SD di Pasuruan Ambruk, Dua Tersangka Tak Memiliki Keahlian di Bidang Kontruksi

 

Lalu lalang dump truck, bikin debu dan retak dinding

Dari depan sekolah tampak kiri kanan lubang tambang bekas galian menganga. Jika tiba waktu angkut batu bara, lalu lalang dump truck melintas di depan SD filial ini.

Aktivitas main murid SD saat istirahat sekolah dilintasi hilir mudik dump truk bukan hal baru.

"Kalau debu tambang kami sudah biasa," kata Bertha.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com