Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Suhendri Rela Tolak Rp 10 Miliar Demi Jaga Hutan, Ini Motivasinya

Kompas.com - 04/11/2019, 10:58 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com- Di balik kesederhanaannya, Suhendri (78), suami dari Junarsa (80) ini telah menanam pohon yang kini menjadi hutan di tengah Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kukar.

Hingga kini, Suhendri tetap mempertahankan hutan buatannya.

Suhendri mengaku pernah ditawari Rp 10 miliar oleh seorang pembeli agar menjual tanah 1,5 hektar itu. Namun, ia kukuh tak ingin menjualnya.

Baca juga: Tolak Rp 10 Miliar demi Jaga Hutan, Kakek Suhendri: Oksigen bagi Warga

Komitmen itu tetap ia pegang hingga saat ini. Banyak investor menawar membeli lahan seluas 1,5 hektar untuk dijadikan perumahan.

“Banyak yang datang mau beli, tapi saya tidak mau. Apalagi mau bikin perumahan, saya tidak mau, lingkungan rusak," ungkap Suhendri saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, Kamis (31/10/2019).

Motivasi

Kakek dua anak ini menginjak tanah Kalimantan Timur pertama kali pada 1971. Saat itu ia ikut membangun asrama milik perusahaan kayu.

Saat itu juga sedang marak-maraknya bisnis kayu. Dia menyaksikan kayu ditebang, berhektar-hektar hutan gundul tanpa sisa.

"Dari situ muncul motivasi. Saya akan merawat hutan. Saya kemudian beralih jadi petani tapi garap lahan orang lain," ujar dia.

Lahan seluas 1,5 hektar itu ia beli dengan harga Rp 100.000 tahun 1979.

Kala itu ia membeli untuk bertani. Konsep pertanian yang diterapkan bernama agroforestri, menggabungkan pepohonan dengan tanaman pertanian.

Kini pohon yang ia tanam pada 1986 silam sudah tinggi menjulang membentuk hutan dalam kota.

Awalnya, ia menanami komoditas pertanian seperti lombok, sayuran juga buah-buahan.
Tahun 1986 ia mulai tanam (pohon) kayu setelah mendapat bibit dari Bogor, Jawa Barat. Ada 1.000 bibit kayu damar, meranti, kapur, pinus, kayuputih, ulin, dan sengon.

Kini hutan ini memberi udara segar bagi warga Kota Tenggarong.

Diusir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com