Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Tambang yang Telan 35 Korban Jiwa, Kini Jadi Tempat Wisata...

Kompas.com - 07/10/2019, 22:02 WIB
Zakarias Demon Daton,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Lubang bekas tambang batu bara di Kalimantan Timur mau dijadikan tempat wisata dan sumber pengelolaan air bersih.

Diketahui hingga kini ratusan lubang bekas tambang di Kaltim sudah memakan korban 35 jiwa.

Proyek mengubah lubang tambang jadi tempat wisata dan sumber air besih kini sedang dikembangkan kolaborasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemprov Kaltim dan perusahaan penambang.

Dua lubang yang dijadikan proyek percontohan atau pilot project di Makroman Samarinda. Lubang bekas tambang itu berada di konsesi PT Lana Harita Indonesia (LHI).

Baca juga: Operator Alat Berat Tewas Dalam Lubang Tambang Timah

Satu lubang ditutup dan satu lubang diolah seaman mungkin untuk wisata masyarakat. Genangan air di lubang bekas tambang itu pun rencana diolah dan dimanfaatkan warga sekitar.

Di lokasi itu terdapat dua lubang tambang dengan luas 1,45 hektar dan areal yang terdampak 10,29 hektar.

"Ini merupakan langkah Pemprov Kaltim dan KLHK merespon kasus meninggalnya korban jiwa dibekas lubang tambang," ungkap Kepala Biro Humas Setprov Kaltim, HM Syafruddin, Senin (7/10/2019).

Tak hanya di Bentuas, lubang bekas tambang di areal PT Insani Bara Perkasa di Kecamatan Palaran Samarinda juga rencana dipulihkan.

Baca juga: Rabu Pagi, Tim SAR Temukan 1 Korban Tewas di Lubang Tambang Emas Sulut

Pemerintah meminta perusahaan menimbun genangan air akibat aktivitas tambang itu menjadi kawasan lindung sesuai RTRW Samarinda.

Lubang itu dengan luas genangan 0,22 hektar dan areal yang terdampak 14,26 hektar berlokasi di Kecamatan Palaran.

Genangan air dan areal terdampak itu berada hanya beberapa meter dari jalur masuk Kompleks Stadion Utama Kaltim di Palaran.

Sebelumnya, pada Jumat (4/10/2019), Edy Nugroho Santoso Kasubdit Pemulihan Kerusakan Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memimpin rombongan meninjau lubang tambang yang hendak dijadikan proyek percontohan itu di Samarinda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com